Kabupaten Dharmasraya kembali diguncang kejutan politik setelah Sekretaris Daerah (Sekda) Adlisman, S.Sos., M.Si., mengumumkan pengunduran dirinya secara mendadak pada Rabu (14/05/2025). Keputusan ini menimbulkan tanda tanya besar, terutama di tengah evaluasi 100 hari kerja Bupati Anisa Suci Ramadani.
Pengunduran diri disampaikan Adlisman secara langsung saat apel pagi di halaman kantor bupati, usai libur tanggal merah dan cuti bersama. Ia menyatakan permohonan berhenti dari jabatannya sebagai Sekda Dharmasraya.
*"Saat apel pagi tadi, beliau pamit dan menyatakan mengundurkan diri dari jabatan Sekda,"* ungkap seorang staf kantor bupati yang enggan disebutkan namanya.
Saat dikonfirmasi via WhatsApp, Adlisman membenarkan pengunduran dirinya namun enggan memberikan penjelasan lebih lanjut. *"Yo lah. Itu sajo komen ambo yo, kalau informasi lain, offline sajo yo,"* tulisnya singkat.
**Belum Ada Surat Resmi**
Kepala BKPSDM Dharmasraya, Yusrisal, SKM, MM, mengaku pihaknya belum menerima dokumen resmi terkait pengunduran diri tersebut.
*"Hingga siang ini belum ada surat masuk ke kami. Tapi bisa saja surat langsung ke Bupati, seperti kasus dua pejabat sebelumnya,"* jelas Yusrisal.
**Dampak Besar di Birokrasi**
Pengunduran Adlisman menimbulkan kekhawatiran akan stabilitas birokrasi. Sebagai Sekda, ia memegang peran kunci sebagai penghubung antara Bupati dan seluruh perangkat daerah, termasuk mengkoordinasikan program kerja dan mengawasi APBD.
M. Yusuf (58), pengamat kebijakan publik, menyoroti pentingnya transparansi dalam kasus ini. *"Ketika Sekda mundur di awal masa pemerintahan, publik berhak mempertanyakan dinamika internal di balik keputusan ini,"* ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, Bupati Anisa Suci Ramadani belum memberikan pernyataan resmi. Masyarakat menunggu penjelasan lebih lanjut mengenai penyebab mundurnya Adlisman dan dampaknya terhadap pemerintahan Dharmasraya ke depan.